Rabu, 17 April 2013
stase neurologi-"jaga sendiri"
Setiap stase/bagian , coass dapat giliran jaga pasien. Entah itu jaga pagi , jaga siang , jaga malam. Entah itu jaga di bangsal , jaga ICU , jaga IGD.
Kebetulan hari itu , aku dapat jadwal jaga siang di stase neurologi. Itu jaga terakhir aku di stase neurologi , maklum dah minggu 4 hehehe... Aku dapat jaga di ruang USC alias Unit Stroke. Selesai dari WH (wajib hadir),aku langsung ganti baju ijo khas nya buat jaga di ICU , IGD , n USC. Ibu2 perawat di USC ngasih tau aku kalau pasien USC cuma satu orang.
"dok,pasien kita cuma satu ya,sekarang lagi di titip di ICU , soalnya ruangan kita lagi dibersihkan,folket perjam ya"
"ooooww..ok deh buk" asyiiikkkk !!! biasanya pasien ada delapan orang.
Langsung aku ke ICU mau lihat yg mana pasien USC nya. Setelah lihat satu persatu papan nama pasien , dapat juga pasiennya. Pasiennya bapak2 umur 50an gitu deehh...terbaring lemah. Kemudian aku balik lagi keruangan coass. Duduk sendirian kayak orang bego. satu persatu adek2 siswa keperawatan masuk keruangan coass. rameeee. Nggak liat kali ya itu ruangan coass. hadeeehhh...ributnyaaa...
Tiap jam aku periksa bapak tadi. Keluar masuk ICU. Sampai jam lima sore , memuncak sudah rasa bosan ku. Setelah aku periksa pasien tadi , aku langsung turun ke lantai 3 , iseng2 maen ke bangsal neurologi. Disana ada 2 orang teman ku yang lain yang minggu nya dibawah minggu ku , anak minggu 3. Ngobrol2 nggak karuan , terus aku masuk kebangsal wanita , pengen tau kondisi pasien2 yg pernah aku jaga dulu. Ada satu pasien wanita umur 22 tahun , sebelumnya dia pasien di USC , karena kondisi nya sudah membaik makanya dia dirawat dibangsal. Aku hampiri bed nya , si pasien lagi makan. Diagnosa si pasien ini adalah epilepsi.
"gimana pak anaknya?",tanya ku seramah mungkin.
"ya gini lah dok , dah mulai membaik , tapi tadi sempat kejang lagi",cerita si bapak , ortu pasien.
Aku perhatikan si pasien , sambil tersenyum dia menawarkan makanan nya , "terima kasih , lanjut aja makannya",kata ku.
"masih ingat gak dengan saya ?",tanya ku ke pasien.
Pasien tampak bingung , berusaha mengingat.
"nggak ingat dia dokter , dia baru sadar kalau di rumah sakit baru kemaren dok. Dia nggak tau kalau kemaren dirawat di atas (USC)",kata ortu pasien.
"ow gitu...ya udah,jaga kesehatannya ya..jangan banyak pikiran",pesan ku , "permisi ya pak"
"iya dokter"
Lalu aku beralih ke pasien yg lain , ke opung Mariani , kalau nggak salah sih itu namanya.
Opung dijaga anaknya yg kurang lebih seumuran dg tante2 ku.
"ibuuu...",sapa ku
"eh dokter,mau periksa opung ya",kata anak si opung.
"ooh..nggak..mau liat opung aja,kalau yg periksa opung khan teman2 saya yg itu",kata ku sambil menunjuk teman2 ku yg lagi meriksa pasien lain.
"gimana opung sekarang bu?"
"ya gini dok...fisioterapi tetap",cerita ibu itu.
Aku terus mendengarkan cerita anak opung tsb. Opungnya ? oooww...si opung lom bisa ngomong , karena opung terkena stroke.
Lalu aku duduk lagi dimeja coass bangsal bersama 2 teman ku yg lainnya. Mereka cerita kejadian lucu di bangsal...
Seorang ibu2 keluarga salah satu pasien menghampiri ku , lalu bertanya tentang kondisi suaminya yg dirawat dibangsal itu. Si ibu mulai bercerita mulai dari keadaan suaminya sampai kesusahannya. Dengan senang hati aku terus dengarkan si ibu bercerita , khan gak sopan kalau dicuekin. Karena menurut ku , kalau kita memberikan rasa simpati kita walaupun itu sedikit itu sudah membuat hati orang lain nyaman.
Aku termasuk orang yg nggak bisa duduk diam , dari bangsal aku kembali lagi ke ICU , melihat kondisi pasien USC tadi. Kondisi pasien masih stabil. Kemudian , aku melihat2 pasien ICU yg lain. Di ICU yaa pasien2 yg gawat2 kondisinya , yg gak sadar. Aku lihat ada PPDS anak di sudut ruangan yg lagi meriksa pasien anak. Kebetulan sudah kenal , aku hampiri kakak PPDS itu. Dulu waktu di stase anak , aku suka bertanya dg kakak PPDS ini tentang masalah penyakit2 anak. Aku diajaknya ikut dia meriksa pasien anak yg lainnya , sambil aku tanya penyakit2 anak2 itu. Kemudian kami berdua ngobrol lumayan lama , gak lupa aku pantau dari jauh monitor pasien ku. Haahahahaha...kangen juga ngobrol panjang lebar dg senior ku yg satu ini. PPDS yg paling baik menurut ku di stase anak , yg lain juga baik sih , tapi ini yg paling baik.
Itu lah kerja ku di jam jaga sangking bosannya jaga sendirian...bolak balik ICU-bangsal neurologi.
Ada rasa senang ketika tau kondisi pasien yg mulai sehat. Gak tau sejak kapan aku punya kebiasaan pengen tau pasien yg bukan aku lagi yg pegang. Kadang sampai keluarga pasien tau nama ku dan mencari2 aku. Tapi gak ketemu hihihihi...
Langganan:
Postingan (Atom)